Minggu, 28 Juni 2009

Harapan


Orang Jawa bilang "wis menthog ora bisa maneh" ternyata sebagai manusia kita tidak boleh putus harapan tidak boleh putus asa walaupun di depan kita ada tembok tebal yang menghadang. Apapun permasalahan yang sedang kita hadapi baik itu sakit ra waras waras, menyekolahkan anak ora nduwe dhuwit, keluarga amburadul tukar padu selingkuh, anak-anak polahe rakaruwan semuanya ada jalan penyelesaian ada harapan untuk mengatasinya. Mari kita bersama berdoa memohon pertolongan memohon petunjuk jalan penyelesaian pada Tuhan Yesus yang telah menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun, dan Yesus pula yang membangkitkan anak Yairus yang sudah mati dengan hanya bersabda, "talitakum, bangkitlah."

Kamis, 25 Juni 2009

Apakah Panjenengan Mencintaiku


Sejak kemarin hingga besok istriku pergi ke Tuban untuk menengok mertuanya yang baru saja pulang dari rumah sakit, sebetulnya kondisinya juga belum fit betul setelah tiga hari yang lalu ia terkena diare. Diarenya tambeng sudah diobati dengan obat diare habis 2 streep nggak mau mampet akhirnya saya sarankan dia membeli imodium sekali minum langsung pet.
Dalam keadaan yang lemes karena kurang cairan dan hilang tenaga sambil berbaring ia bertanya kepadaku, "apa panjenengan masih cinta?" aku sempat terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan di depan dua anak-anakku. Ya saya jawab, "ya aku mencintaimu toh, wong ya bendina tidur bersama, makan ya sepiring berdua"
Pada siang ini dalam pertemuan GTD, Romo Yatno mengatakan, "pertanyaan apakah engkau mencintai itu sudah tidak perlu lagi bila setiap hari sudah kelihatan berdua saling mendukung dan melayani serta mengusahakan kesejahteraan keluarga".
Betul juga kataku dalam hati, bukankah setiap pagi hari pukul 06.15 aku bersama istriku naik sepeda motor berboncengan aku antarkan dia di tempat kerjanya baru kemudian aku menuju tempat kerjaku. Pada sore hari pk 15.00 aku pulang dari tempat kerja menjemput istriku dahulu baru ke rumah. Begitu setiap hari kerja kecuali pada waktu liburan sekolah, aku libur tidak ngojek.
Bahkan pada malam hari bila ada kegiatan di luar rumahpun biasanya kami berdua juga pergi bersama menjadi pelayan di ladang anggur Tuhan.

Rabu, 24 Juni 2009

Bunda Pejuang untuk Keluarga

Jaman ekonomi sulit di awal tahun 70-an, beras tidak gampang dicari, pendapatan yang pas-pasan, dengan jumlah anak yang banyak, maka konsekuensinya ya harus berjuang untuk mempertahankan hidup keluarga tetap dalam rel yang benar.
Teringat olehku bagaimana usaha ibuku untuk mengusahakan agar kuali (tempayan dari tanah liat) tetap diatas pawon. Beliau pinjam kepada temannya yang juragan beras beberapa puluh kg beras yang ampeg baunya, untuk dimasak harus dicuci berulang-ulang lebih dahulu diberi pandan ketika menanak agar dapat menetralisir bau apeg.
Suasa saat ganti ke bulgur yang berwarna coklat tua kata orang itu pakan kuda di AS, ketika sudah dimasak menjadi mekar. Suatu waktu ganti lagi dengan nasi jagung, nah disini perjuangan sungguh berat, sore sebelumnya nyosoh memisahkan jagung yang baik dari yang jelek dan kotoran yang mungkin terbawa, malam harinya mencuci sampai bersih terus dikum (direndam dalam air) pagi hari pukul 04.00 ibuku sudah bangun ndeplok (menumbuk) jagung dibantu oleh ayahku sementara aku bersama saudara-saudaraku masih tidur.
Hasil dari deplokan dibagi tiga: meniran, jagung halus, dan sisa; meniran disimpan, jagung halusan didang/dimasak dengan kukusan yang terbuat dari anyaman bambu di atas bara api dari kulit jati, sedang sisa masih dapat dimasak menjadi bongko jagung.
Biasanya ketika masih karon sudah dapat dimakan.
Sesudah saudara-saudaraku sarapan dan pergi sekolah, ibuku pergi ke pasar ledok untuk beli sayur dengan uang cumpen, memasak sendiri untuk 10 anggota keluarga.
Sekitar pukul 11.00 ibuku dengan membawa payung berjalan kaki dari rumah menuju ke tempat kerjanya sebagai guru SD di SD Kranggan Tuban. Pukul 04 sore beliau kondur juga dengan jalan kaki. Demikian setiap hari ibuku bekerja di rumah dan di sekolah berjuang untuk masa depan anak-anaknya.

Bunda sdh Sembuh

Baru saja kuterima sms dari Mas Dodo, kalau ibuku sudah sembuh dan pulang ke rumah dengan hb 8.1, hasil general chek-up: jantung, gula, kolesterol, asam urat semua baik. Terima kasih Tuhan, syukur kepadaMU.
Allah Bapa yang baik, berulang-ulang aku memohon dengan rendah hati, "ampunilah segala dosa dan kesalahan ayah dan bundaku, bebaskanlah beliau berdua dari kuasa kegelapan, peliharalah kesehatan jiwa dan raga, jagailah agar selalu dalam penyertaanMU sebagai juru selamatnya. Amin"

ke Taman Safari


Untuk pertamakalinya aku ke Taman Safari Indonesia 2 yang ada di Prigen Pasuruan. bersama dengan teman-teman se kantor kami naik bis milik UM berangkat pukul 08.00. Kami terpesona dengan binatang-binatang buas: singa, bison, harimau yang berkeliaran sangat dekat dengan kendaraan-kendaraan yang memang sengaja ingin melihatnya. Karena ingin melihat semuanya aku sampai pusing kepala karena melihat kanan-kiri, muka-belakang setiap ada binatang yang terlihat.

Sayang di sayang ketika melihat orangutan ada orang yang baik tapi tidak tepat, ia memberi makan sanghai pada orangutan, padahal sudah ada peringatan tidak boleh memberi makanan. oh dasar maunya murah hati tapi tidak tepat sasaran.

Edo ke Sendangsono, Muntilan

Jumat 19 Juni s.d Minggu 22 Juni 2009 pagi kemarin anakku Edo pergi ziarah bersama teman-teman se Kampus Universitas Widya Karya Malang ke Sendangsono Muntilan. Menurut rencana juga akan rekreasi ke Parangtritis Yogyakarta dan ziarah di Gereja Ganjuran Bantul.
Ada harapan dengan ini, semoga dia semakin rajin berdoa, menemukan siapa dirinya, kemudian ia berubah mau disiplin waktu, giat kuliah dan belajar membantu orangtua dengan belajar dan belajar serta melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah.

Semoga Cepat Sembuh Bunda

Aku menerima sms dari kakakku Mas Dodo yang menyampaikan pesan bahwa bundaku sekarang opname lagi di RSU Dr. Raden Koesma Tuban karena hb-nya tinggal 4,2. Ibuku sudah beberapa kali masuk (opname) di RS sejak tahun 2005 karena menderita sirosis hepatitis chronis, ketika aku melihat di dunia maya hatinya rusak berlubang-lubang atau bopeng-bopeng, ooh kasihan bunda.
Kalau sudah begini aku tidak bisa apa-apa, hanya berdoa semoga Tuhan Yesus mengampuni segala dosa-dosanya, dan berharap agar Bunda Maria selalu menjenguk dan mengajak berdoa untuk memohon ampun.
Terima kasih yang tak terhingga untuk kakakku Mas Dodo yang dengan setia menemani, melayani segala keperluan ibuku mulai dari rumah di rumah sakit, membantu mengambil obat, menyuapi dsb.
Sekali lagi semoga cepat sembuh Bunda, dan maafkan anakmu ini.

Selasa, 16 Juni 2009

Carol Mendaftar di UM

Carol anakku mendaftar perguruan tinggi, aku sarankan ia memilih di UM saja dengan alasan peluang kerja ada banyak, dan sekarang pendapatan guru itu lebih dari lumayan. Dia memilih jurusan Pendidikan Sejarah dan Bimbingan Konseling.
Pendaftaran di UM online, cukup dari depan layar computer, tidak perlu kemana-mana dan tanpa berkas, langsung bayar di Bank BTN. doakan ya diterima.

Anakku Carol Lulus UN-SMA

Senin, 15 Juni 2009 pk 10.00 udara di Kota Malang biasa ya seperti biasanya, tapi badanku terasa dingin di daerah sekitar dada kiri padahal di dalam ruang tak ber-AC, pikirku ada apa dengan jantungku, tapi aku sadari bahwa aku sedang tegang menunggu kelulusan anakku kedua Carol.
Carol sekolah di SMAK Frateran Malang, ia masuk pada tahun 2006/2007, setelah tiga tahun sekolah tibalah sekarang yang ditunggu-tunggu yakni Pengumuman Kelulusan.
Frater Johanes terlihat wajahnya penuh ceria tak ada beban, namun suasana di wajah para orangtua tetap kecut tak ada yang sumringah.
Setelah selesai penjelasan. wali kelas IPA memanggil nama peserta didik dan orangtuanya yang maju untuk menerima amplop besar warna coklat, kemudian kelas IPB baru kelas IPS setelah beberapa saat menunggu nama Carol dipanggil dan aku maju ke depan menerima amplop warna coklat dari Bu Ari guru Ekonomi.
Setelah kuterima aku bergegas turun dari Aula mengambil sepeda, banyak anak-anak yang tidak melihat raut kecewa di wajahku aku tetap biasa saja terus kembali menuju tempat kerjaku, sampai di tempat parkir aku beranikan membuka amplop, "SYUKUR PADA ALLAH" Carol Lulus dengan nilai rata-rata 7,1, yang jelek hanya mata pelajaran Bahasa Indonesia 5,60, nilai Ekonomi paling baik 8,25.
Aku segera memberitahukan keberhasilan dan kelulusan Carol pada semua saudara-saudariku melalui sms yang berbunyi, "Syukur kepada Allah Carol lulus dengan nilai rata-rata 7,1."
Selamat Anakku Carol

Retret Calon Pasutri


Jumat 12 s.d Minggu 14 Juni 2009 di Wisma Magdalena Postel Malang terlaksana retret yang diikuti oleh para calon pasutri, mereka datang dari berbagai wilayah paroki yang ada di sekitar Kota Malang namun ada pula yang datang dari Pandaan, Batu dan Probolinggo. Kalau diamati dari perkenalan semalam usia peserta rentangannya jauh ada yang baru 20 tahun tapi juga ada yang sudah 44 tahun alias kelahiran tahun 1965, dari berbagai suku yang ada di Indonesia.
Retret ini dengan jadwal yang padat, hari Jumat dibuka dengan Misa Kudus yang dipersembahkan oleh Romo Elenterius Bon SVD, dilanjut dengan pengenalan diri dan keluarga, Sabtu 13 Juni diisi dengan materi: komunikasi pasutri, sexualitas dalam pernikahan, anatomi-fisiologi dan aborsi, panggilan sebagai orang tua, KB Alami, ekonomi rumah tangga. Hari Minggu 14 Juni: hukum gereja dan spiritualitas keluarga.
Pemateri (lihat foto) dari anggota Panitia Komisi Keluarga KM ditambah beberapa tenaga ahli baik ahli di bidang medis, hukum gereja dan atau keluarga.
Meskipun acara padat namun terlihat peserta menikmati nampak bahwa masih ada pertanyaan, dan respon dari peserta yang bergembira.
Panitia juga senang melihat para peserta kelihatan akrab saling mengenal walau baru saja mereka berjumpa, seolah tak hendak berpisah.

Rabu, 10 Juni 2009

Naik Helicopter Bolco

Senin 8 Juni 2009 Helicopter Bolco milik TNI AD jatuh di daerah cianjur, aku teringat 30 tahun lalu aku pernah juga naik helicopter milik salah satu perusahaan rokok besar di Jawa Timur. dari kota kecil itu menuju Yogyakarta, rasanya kok cuma sebentar melayang-layang di udara. Waktu itu liburan panjang sesudah tes diagnostic sma di Tuban tahun 1979 aku diajak saudara misan yang punya paklik jadi penerbang di Bandung.
Setengah hari di Jogja dimanfaatkan untuk jalan-jalan di Malioboro yang penuh dengan pernak-pernik tapi kami tidak beli apa-apa ya karena tidak punya sangu blasss. Waktu itu terbayang bahwa suatu saat nanti aku akan berkenalan dengan cewek Jogja syukur-syukur dapat jadi teman hidup. Dari Yogyakarta berdua kami naik KA Mutiara Malam ke Bandung tiba pukul 09.00 wib. Dasar cah ndesa gumun ra karuan kok bisa naik pesawat udara dan KA mewah dalam sehari gratis, yang tidak pernah aku impikan sebelumnya, dasarnya ya keberuntungan dan rencana dari Allah sendiri.

Senin, 08 Juni 2009

Memberi dan Memberi

Memberi dengan hati
Memberi dengan ikhlas
Memberi dengan kasih
Memberi dengan penuh syukur
Memberi tepat waktu
Memberi tanpa memilih siapa yang diberi

memberi tidak harus dengan materi
memberi tidak karena terpaksa
memberi tidak karena orang lain
memberi tidak karena pamrih
memberi tidak mencari keuntungan
(oleh-oleh dari Lingk. Bernardus 8 Juni 2009)

Sawo Kecik dan Kawis


Pagi hari Minggu, 6 Juni 2009 bersama istriku berjalan-jalan ke Pasar Baru Tuban, dibelakang pasar terlihat jalan macet karena berbagai moda angkutan tumplek bleg disitu. Angkutan umum kurang tertib ketika menurunkan penumpang dan parkir, dokar juga ada disitu, becak, dan sepeda motor yang diparkir di kanan-kiri jalan.

Agak masuk ke selatan banyak ayam jago aduan yang ada di dalam kurungan bambu dan terlihat ayam jagonya bagus-bagus dapat diamati dari posturnya yang tinggi bulu mengkilat, cenggernya warna merah dan bertaji. selain itu ada juga bebek-mentog dan ayam babon.

Di dalam pasar aku membeli sawo kecik yang menurut wikipedia: Sawo kecik (Manilkara kauki Dubard) dari keluarga Sapotaceae. Tumbuhan ini biasanya berfungsi sebagai tanaman hias dan pelindung. Pohon yang mudah hidup di dataran rendah hingga sedang. Sawo kecik pohon terpilih terbaik untuk tanaman hias, pelindung dan penjaga kehidupan. Dijuluki sebagai pohon Prosperous (kemakmuran), Providential (keberuntungan) dan Progressive (kemajuan). Tekstur Strata Unik Indah.

Selain itu juga aku beli kawis (kawista) 1 kg isinya 5 buah, tempurung kawis agak keras sehingga kalau memecahkannya perlu dipukul lebih dahulu isi buahnya berwarna coklat pekat berserat putih rasanya agak getar sehingga kalau makan perlu dicampur dengan gula. Pohon kawis sudah jarang ditemui, namun ada beberapa daerah mulai membudidayakan. Di Tuban ada salah satu toko di sekitar Terminal Lama yang menjual sirup kawis buatan dari Rembang. Anehnya kakak iparku yang dari Bojonegoro belum pernah mengenal dan menikmati buah kawis.


Selamat Ultah Ibunda

Ayah, ibu dan Pak Didik beserta istrinya dan anaknya Mikhael, Pak Widodo beserta istri barunya, dik Heni beserta suami dan anaknya sudah berkumpul di ruang tamu rumah ayahku pada Sabtu, 6 Juni 2009, pukul 20.00 mereka sudah satu jam menunggu aku datang bersama istriku. Yaah hari ini adalah ulang tahun ibuku Maria Hartati yang ke 71. ibu dalam keadaan sehat masih dapat dahar dan minum dalam keadaan normal sepanjang tidak kepedesan dan asin. Doa kami semoga selalu sehat selalu, selamat ultah ibu.

Kamis, 04 Juni 2009

Kerajaan akan bangun istana

Semalam aku bermimpi, ada sebuah kerajaan yang dahulu pernah dipimpin oleh Abraham, Ishak dan dilanjutkan oleh Yakub akan membangun sebuah istana untuk kemuliaan Allah di sebuah bukit yang ditumbuhi pohon sengon putih yang nampak subur. Istana tidak perlu luas tapi cukup untuk bersamadi 500 orang, ada pondokan untuk dua orang rabbi dan pembantunya, serta pelataran untuk titihan.
Dari atas bukit dapat melihat panorama nan indah, lembah yang subur penuh dengan sayur di sebelah timur, nun jauh ke timur melihat kota lama yang indah, dimana terlihat bangunan-bangunan bertingkat di antara rumah- rumah dan gubug-gubug reot milik rakyat kerajaan. Terlihat di utara dengan gagahnya sang argo menjulang berwarna biru yang sekali-sekali awan menutupinya. Di punggung bukit terlihat seorang putri tertidur dengan nyenyaknya dan tak pernah bangun.
Di atas bukit itu pula sudah terdapat sarean tempat para leluhur dimakamkan, kata orang banyak sudah sering orang melihat bukit itu tapi tidak ada yang pernah kembali untuk melihatnya lagi, tapi ingsun sang abdi Dalem tetap kukuh pendiriannya berani karena pasrah marang Sang Nata Dalem.
Konon cerita orang kota, di bukit itu sekarang ditunggu oleh tiga putri krajan: putri Dewi, putri Mulyo lan putri Maria.
Rencananya Sang Nata akan menyemai bibit anggur beraneka macam warna dan rasa, anggur manis, asam dan berem dalam satu tempat, tidak tepat pengkhususan warna dan rasa biarlah mereka beraneka ragam warna dan rasa melihatkan kemajemukan yang akan menampakkan keindahan kebun anggur itu.
Sabda Sang Nata akan menjadi pupuk kompos alami organik yang sangat menyuburkan bibit-bibit anggur, sehingga berbuah lebat pada carang-carangnya.
Rakyat krajan dimohon partisipasi dengan tenaga, dana dan doanya.