Senin, 27 Juli 2009

Turut Berduka Cita

Bangun tidur aku lihat hp-ku yang ada di belakang tv kalau-kalau ada pesan yang masuk atau panggilan telepon yang tak terjawab. Tanda amplop ada berarti ada sms masuk, aku baca ada pesan dari Pak Imam Khotib memberitahukan bahwa ibunda Samsianah meninggal dunia pagi ini pukul 03.00.
Aku membalasnya turut berduka cita semoga ibunda diterima disisiNYA, sejenak kemudian aku call pimpinan di kantor Bapak Muladi menyampaikan berita duka tersebut, juga bu Edi aku bell, beberapa teman yang lain Pak Johanis, Pak Heru, Pak Kus, Pak Sutris aku kirimi sms.
Setelah masuk kampus aku melapor ke Pos SATPAM dan menulis berita duka tersebut di papan pengumuman agar handai taulan dan sahabat Pak Imam mengetahuinya untuk kemudian melayat.
Pada pk 08.00 bersama pimpinan kami melayat di rumah ibunya pak Imam dengan naik sepeda motor.
Sebagaimana biasa tetangga sekitar rumah duka sudah banyak yang melayat tampaklah kerukunan di antara mereka tak memperhatikan siapa dia? siapa saya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar