Kamis, 25 Juni 2009

Apakah Panjenengan Mencintaiku


Sejak kemarin hingga besok istriku pergi ke Tuban untuk menengok mertuanya yang baru saja pulang dari rumah sakit, sebetulnya kondisinya juga belum fit betul setelah tiga hari yang lalu ia terkena diare. Diarenya tambeng sudah diobati dengan obat diare habis 2 streep nggak mau mampet akhirnya saya sarankan dia membeli imodium sekali minum langsung pet.
Dalam keadaan yang lemes karena kurang cairan dan hilang tenaga sambil berbaring ia bertanya kepadaku, "apa panjenengan masih cinta?" aku sempat terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan di depan dua anak-anakku. Ya saya jawab, "ya aku mencintaimu toh, wong ya bendina tidur bersama, makan ya sepiring berdua"
Pada siang ini dalam pertemuan GTD, Romo Yatno mengatakan, "pertanyaan apakah engkau mencintai itu sudah tidak perlu lagi bila setiap hari sudah kelihatan berdua saling mendukung dan melayani serta mengusahakan kesejahteraan keluarga".
Betul juga kataku dalam hati, bukankah setiap pagi hari pukul 06.15 aku bersama istriku naik sepeda motor berboncengan aku antarkan dia di tempat kerjanya baru kemudian aku menuju tempat kerjaku. Pada sore hari pk 15.00 aku pulang dari tempat kerja menjemput istriku dahulu baru ke rumah. Begitu setiap hari kerja kecuali pada waktu liburan sekolah, aku libur tidak ngojek.
Bahkan pada malam hari bila ada kegiatan di luar rumahpun biasanya kami berdua juga pergi bersama menjadi pelayan di ladang anggur Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar