Senin, 08 Juni 2009

Sawo Kecik dan Kawis


Pagi hari Minggu, 6 Juni 2009 bersama istriku berjalan-jalan ke Pasar Baru Tuban, dibelakang pasar terlihat jalan macet karena berbagai moda angkutan tumplek bleg disitu. Angkutan umum kurang tertib ketika menurunkan penumpang dan parkir, dokar juga ada disitu, becak, dan sepeda motor yang diparkir di kanan-kiri jalan.

Agak masuk ke selatan banyak ayam jago aduan yang ada di dalam kurungan bambu dan terlihat ayam jagonya bagus-bagus dapat diamati dari posturnya yang tinggi bulu mengkilat, cenggernya warna merah dan bertaji. selain itu ada juga bebek-mentog dan ayam babon.

Di dalam pasar aku membeli sawo kecik yang menurut wikipedia: Sawo kecik (Manilkara kauki Dubard) dari keluarga Sapotaceae. Tumbuhan ini biasanya berfungsi sebagai tanaman hias dan pelindung. Pohon yang mudah hidup di dataran rendah hingga sedang. Sawo kecik pohon terpilih terbaik untuk tanaman hias, pelindung dan penjaga kehidupan. Dijuluki sebagai pohon Prosperous (kemakmuran), Providential (keberuntungan) dan Progressive (kemajuan). Tekstur Strata Unik Indah.

Selain itu juga aku beli kawis (kawista) 1 kg isinya 5 buah, tempurung kawis agak keras sehingga kalau memecahkannya perlu dipukul lebih dahulu isi buahnya berwarna coklat pekat berserat putih rasanya agak getar sehingga kalau makan perlu dicampur dengan gula. Pohon kawis sudah jarang ditemui, namun ada beberapa daerah mulai membudidayakan. Di Tuban ada salah satu toko di sekitar Terminal Lama yang menjual sirup kawis buatan dari Rembang. Anehnya kakak iparku yang dari Bojonegoro belum pernah mengenal dan menikmati buah kawis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar